Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menghitung Biaya Pengiriman

Sobat Pajak | 2023-08-03 17:20:22 | a year ago
article-sobat-pajak

Indonesia - Di era modern sekarang, e-commerce dan transaksi online menjadi transaksi yang sudah biasa terjadi. Hal tersebut menyebabkan pengiriman barang menjadi hal yang penting dalam rantai jual beli di e-commerce karena penjual harus mengirimkan barang tersebut kepada pembeli, setelah pembeli sudah melakukan pembayaran.

Jarak hanyalah satu dari beberapa faktor yang menentukan besaran ongkos kirim. Mengetahui cara menghitung ongkos kirim juga penting agar bisa memperkirakan biaya pengiriman dari jasa ekspedisi.

Jika Sobat menjual barang di e-commerce, tentu biaya pengiriman sudah dihitung secara otomatis oleh pihak e-commerce. Namun, bagaimana jika Sobat berjualan melalui WhatsApp atau media sosial lain yang membuat Sobat harus mengantarkan paket ke ekspedisi secara manual?

 

Komponen dalam Menghitung Biaya Pengiriman

 

  • Jarak Pengiriman

Faktor penentu ongkos kirim yang pertama adalah jarak dari pengirim ke lokasi penerima. Penentuan ongkos kirim berdasarkan jarak ini sudah dikalkulasikan secara otomatis di e-commerce maupun di sistem ekspedisi itu sendiri. Logikanya semakin jauh jaraknya, maka ongkos kirim bertambah mahal, sebaliknya jika tambah dekat, maka ongkirnya murah. Kemudian, biaya ongkir untuk tujuan dalam kota mulai dari Rp 9.000, sedangkan luar pulau mulai dari Rp 20.000. Untuk mengetahui angka pastinya, Sobat bisa mengeceknya langsung di situs jasa ekspedisi atau situs lain yang menyediakan fitur hitung ongkos kirim. Perlu diingat, tiap kurir ekspedisi mengaplikasikan tarif yang berbeda.

 

  • Berat / Volume Barang

Pada pengiriman barang atau ekspedisi umumnya ada dua cara yang digunakan untuk penghitungan berat barang. Pertama, menggunakan ukuran berat sesungguhnya (berat aktual) dan yang kedua adalah dengan menghitung berat volume (berat volumetrik).

a. Berat Sesungguhnya (Berat Aktual)

Pengertian dari berat sesungguhnya adalah berat yang diperoleh dari hasil penimbangan. Umumnya, satuan berat yang digunakan adalah Kilogram (Kg). Sering  dijumpai ketika melakukan penimbangan barang, hasilnya tidak selalu menunjukkan bilangan bulat. Perusahaan jasa pengiriman barang biasanya memiliki kebijakan untuk melakukan pembulatan. Biasanya, batas toleransi paket adalah 300 gram. Artinya, jika berat paketmu 2,3 kg, maka akan dihitung biaya sebesar 2 kg saja. Namun, jika berat paket 2,4 kg, maka akan dikenakan biaya sebesar 3 kg. 

Cara menghitung ongkos kirim berdasarkan jarak tentu dengan mengalikan berat paket dengan biaya kirim per kilogram. Jika ongkir paket sebesar Rp 10.000/kg, maka untuk paket seberat 2 kg akan dikenakan tarif kirim sebesar Rp 20.000.

b. Berat Volume (Berat Volumetrik)

Berat volume merupakan berat yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan ukuran volume barang yang akan dikirim. Perhitungan tersebut berdasar pada kondisi dimana berat aktual barang kecil / ringan akan tetapi memakan tempat (volume besar) misalnya, tissue, kapas, pipa, dsb. Rumus yang digunakan untuk berat volume:

(P x L x T) cm / 6000

Perlu dicatat, berat paket dan ukuran paket harus sudah termasuk kemasan. Setelah kedua berat dihitung, berat yang akan dipilih kurir ialah berat yang tertinggi.

Contoh:

Andi menjual produk 1 paket buku dengan berat 19.500 gram. Roy membeli 1 paket buku tersebut dan dikemas dalam kardus berukuran 70 cm x 60 cm x 40 cm. Maka:

Berat Paket : 1 x 19.500 gram = 19.500 gram atau dibulatkan ke atas menjadi 20 kg.

Ukuran Paket : (70 cm x 60 cm x 40 cm) / 6.000 = 168.000 / 6.000 = 28 kg

Kurir Ekspedisi akan tetap mengambil perhitungan yang lebih besar yaitu berdasarkan ukuran paket, sehingga paket dihitung dengan berat 28 kg.

 

  • Metode Pengiriman

Metode pengiriman tentu dapat mempengaruhi biaya ongkir. Beberapa ekspedisi membagi jenis pengirimannya, ada yang regular, ekonomi, kilat atau ekspres, dan instan atau sehari sampai. Tentunya semakin cepat estimasi pengiriman paket sampai, maka akan semakin mahal biayanya juga.

 

  • Asuransi Barang

Asuransi ini biasanya bersifat opsional. Besarannya tentu berdasarkan harga barang kiriman. Inilah yang harus Sobat perhatikan. Asuransi juga akan dibebankan kepada pihak pengirim. Sobat juga perlu menanyakan kepada pihak ekspedisi untuk besaran asuransi yang dikenakan. Semakin besar nilai barang yang dikirim, maka akan semakin besar juga asuransi yang perlu dibayar.

 

  • Biaya Pengemasan (Packing)

Yang terakhir adalah biaya packing. Jika berjualan di e-commerce, Sobat bisa menyertakan biaya tambahan packing dus atau bubble wrap. Begitu pun jika menggunakan kurir internal, biaya tambahan pengemasan juga bisa diberlakukan.

Besaran biayanya tentu dapat Sobat tentukan sendiri berdasarkan jenis kemasan dan ukuran produk. Misalnya, Sobat bisa menyediakan opsi packing kayu untuk produk elektronik atau barang mudah pecah.

 

Dari beberapa hal yang sudah dijelaskan diatas, Sobat harus jeli dalam menghitung biaya pengiriman, baik penjual maupun pembeli. Mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan. Apakah Sobat pernah menghitung biaya pengiriman?

Jika Sobat ingin mencari informasi lainnya terkait UMKM, perpajakan, dan berita terkini, silahkan kunjungi website kami di Sobat Buku dan Sobat Pajak, atau melalui media sosial kami di Instragram dan Facebook.

Article is not found
Article is not found