Mengenal Bisnis Ritel dan Cara Agar Produk Masuk ke Toko ritel

Sobat Pajak | 2023-10-03 19:11:23 | a year ago
article-sobat-pajak

Indonesia - Tentu, Sobat semua tentu sudah familiar dengan kata “bisnis ritel” dalam dunia bisnis. Namun, apakah Sobat sudah memahami dan mengerti lebih dalam apa itu ritel dan bagaimana agar produk kita bisa masuk ke toko ritel?

Pengertian Bisnis Ritel

Secara umum, bisnis ritel merupakan kegiatan usaha yang melibatkan transaksi penjualan barang atau jasa kepada konsumen dalam jumlah satuan maupun eceran untuk dikonsumsi pribadi dan tidak diperjualbelikan kembali.

Biasanya kegiatan bisnis ritel terkait penjualan barang dilakukan secara langsung kepada konsumen terakhir. Adapun, semua barang dagangan tersebut akan dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga.

Sistem kerja yang digunakan pada bisnis ritel biasanya menghubungkan produsen utama (grosir besar) dengan konsumen yang melakukan pembelian barang dalam jumlah kecil maupun bentuk satuan.

Berbeda dengan Grosir

Banyak yang mengira bahwa ritel dan grosir adalah dua hal yang sama, tapi kenyataannya keduanya sangat berbeda. Dimana grosir biasanya menjual barang dalam jumlah yang besar tanpa khawatir berbagai aspek ritel yang diharapkan oleh konsumen tingkat akhir.

Pedagang grosir juga tidak berurusan langsung dengan para konsumen tingkat akhir. Mereka justru akan menjual semua barang yang disediakan pada toko ritel saja. Umumnya, pedagang grosir juga akan menjual produk atau barang yang disediakan dalam jumlah yang besar. Dimana hal tersebut bisa memungkinkan mereka untuk menjualnya kepada toko ritel dengan harga yang rendah. Dibandingkan dengan toko ritel menjual produk tersebut kembali dengan jumlah kecil dan harga yang lebih tinggi.

Tujuan adanya Bisnis ritel

Pada dasarnya, tujuan adanya bisnis ritel untuk memudahkan pelanggan untuk membeli produk dengan menyediakan persediaan yang cukup dan dikemas dalam ukuran lebih kecil.

Mempermudah Konsumen Memenuhi Kebutuhan

Dengan adanya bisnis ritel, para konsumen tingkat akhir menjadi lebih mudah untuk memperoleh produk yang mereka butuhkan. Tanpa adanya bisnis ritel, maka konsumen tingkat akhir akan sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Memberi Keuntungan Untuk Produsen dan Grosir

Bisnis ritel juga bermanfaat bagi para produsen dan grosir. Sebab, ritel akan mendatangkan keuntungan secara finansial untuk para produsen dan juga grosir. Pihak ritel biasanya akan berbelanja atau stok barang dalam jumlah yang banyak dari pihak grosir. Kemudian pihak grosir akan mengambil semua barang-barang yang mereka sediakan dari pihak produsen

Membantu Mempromosikan Produk

Fungsi penting lain bisnis ritel adalah untuk menawarkan produk kepada konsumen secara maksimal. Itu sebabnya pada bisnis ritel jenis apapun, selalu memiliki tenaga penjualan atau sales marketing, pelayanan pelanggan, serta katalog produk. Bisnis ritel tidak sekadar menjual barang, namun juga termasuk mempromosikan barang dan mengedukasi konsumen akan produk yang dijualnya.

Mengumpulkan Informasi Kebutuhan Pelanggan

Dikarenakan bisnis ritel berhubungan langsung dengan konsumen, maka ritel sekaligus menjadi ujung tombak untuk mengetahui perilaku konsumen dan bagaimana tren pasar.

Cara Agar Produk Bisa Masuk Toko ritel

Sebagai pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tentunya memiliki produk yang dijual di toko ritel modern seperti swalayan dan minimarket bisa menjadi sebuah kebanggaan. Walau sekarang ini kebanyakan orang berbelanja serba online, keberadaan ritel modern tetap menjadi pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Namun, tentunya bukanlah hal yang mudah agar produk UMKM bisa masuk ke toko ritel dan tentunya terdapat standard dan aturan yang perlu dipenuhi. Berikut beberapa tips agar produk bisa masuk ke toko ritel modern:

  • Memenuhi Sertifikasi Produk

Berbeda dengan pasar tradisional, toko ritel modern menjual produk yang telah memiliki kualitas dan resmi secara sertifikasi dan perizinan. 

Produk hasil UMKM wajib untuk memenuhi sertifikasi dan izin, seperti izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jika sudah memenuhi perizinan tersebut, maka peluang untuk menembus jaringan ritel modern pun akan lebih besar.

  • Produk Sudah Final dan Sempurna

Pihak ritel modern cenderung hanya menerima produk khususnya dari UMKM yang sudah siap jual dan memiliki merek usaha resmi. Hal ini karena pihak ritel tidak ingin membuang waktu untuk menanti produk yang masih dikembangkan dan belum melewati serangkaian tes kelayakan.

  • Mempunyai Riwayat Penjualan yang Jelas

Produk Sobat juga perlu memiliki catatan penjualan dalam kurun waktu tertentu, sehingga pihak ritel akan melihat catatan tersebut dan menentukan strategi pemasaran apa yang nantinya akan diterapkan.

  • Mengenalkan Produk Secara Langsung 

Walau saat ini mayoritas pemasaran dilakukan secara online, ada baiknya untuk pemilik produk UMKM mengenalkan produknya secara langsung dengan mendatangi pihak ritel modern.

  • Hindari Bersaing dengan Produk ritel Modern

Hal terakhir yang perlu dipertimbangkan adalah hindari memasok produk yang sama dengan milik pihak ritel modern. Misalnya, pihak ritel menjual produk camilan dengan merek ritel tersebut. Maka alangkah lebih baik apabila Sobat menjual produk yang berbeda agar tidak membuat produk UMKM milikmu sulit dijual.

Dari tujuan dan cara produk bisa sampai masuk ke toko ritel yang telah disampaikan, apakah Sobat pernah memasukkan produk ke toko ritel? Atau Sobat tertarik mencobanya?

Jika Sobat ingin mencari informasi lainnya terkait UMKM, perpajakan, dan berita terkini, silahkan kunjungi website kami di Sobat Buku dan Sobat Pajak, atau melalui media sosial kami di Instragram dan Facebook.

Article is not found
Article is not found