Mendalami Istilah Tutup Buku dalam Laporan Keuangan

Sobat Pajak | 2023-03-01 17:18:05 | a year ago
article-sobat-pajak

Indonesia - Dalam dunia bisnis, Sobat tidak akan pernah terlepas dari yang namanya laporan keuangan. Dengan adanya laporan keuangan, maka pemilik bisnis bisa mengetahui perkembangan bisnis yang dijalankan. Dalam laporan keuangan, terdapat elemen yang disebut dengan ‘Tutup Buku’.

Tutup buku menjadi poin yang juga penting dalam laporan keuangan karena untuk menyimpulkan output dari berbagai ringkasan akun dalam pembukuan selama dalam periode tertentu.

Apa itu Tutup Buku ?

Tutup buku adalah aktivitas akhir tahun di mana laporan bisnis diselesaikan. “Buku” mengacu pada catatan transaksi perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan. Transaksi ini memberi tahu pemilik bisnis tentang uang yang masuk dan keluar dari bisnis mereka.

Pada akhir siklus akuntansi, pembukuan harus ditutup untuk memulai siklus baru. Menyesuaikan entri jurnal perlu dilakukan untuk mencatat jumlah yang masih harus dibayar untuk periode yang belum terdaftar dan untuk menghapus item yang ditangguhkan.

Menutup entri jurnal perlu dilakukan untuk membersihkan buku besar dari akun pendapatan dan beban, menghubungkan jumlah tersebut dengan pendapatan dan laba ditahan.

Fungsi Tutup Buku pada Laporan Keuangan

  • Fungsi Analisis

Tutup buku memungkinkan pengusaha untuk bisa menganalisis kondisi keuangan usahanya, misalnya untuk mengetahui laba rugi dan saldo akhirnya.

Menjadi sangat penting melakukan tutup buku karena untuk memastikan apakah perusahaan dikelola dengan baik atau tidak selama satu periode yang telah dilalui. Jadi perusahaan juga bisa tahu apakah mendapatkan laba atau malah rugi. Selain itu, bisa mengetahui mengenai pencapaian target pemasukan dan pendapatan.

Jika memang belum tercapai, maka dilakukan analisis apa saja penyebab kegagalan target selama periode yang telah dilakukan dalam tutup buku.

  • Fungsi Pelaporan

Laporan ini juga memiliki tujuan agar perusahaan bisa tahu keadaan keuangan secara berkala. Ini akan mempermudah apabila sewaktu-waktu dibutuhkan, seperti pihak eksternal atau internal membutuhkan rekap keuangan perusahaan. Jadi bisa dibilang kegiatan ini menjadi poin penting sebagai data-data pelaporan untuk pemilik usaha, investor, dan perpajakan.

  • Fungsi Evaluasi

Seperti yang sudah sempat disinggung di atas, laporan tutup buku yang dilakukan secara rutin akan mempermudah berbagai pihak untuk bisa mengevaluasi setiap kinerja yang ada di perusahaan. Di dalam tahap analisis ini, kemungkinan akan diperoleh hal-hal yang bisa menghambat dan menyebabkan perusahaan mengalami kerugian.

  • Fungsi Pembentukan

Dalam kegiatan tutup buku, maka akan didapatkan saldo akhir yang nantinya akan digunakan untuk saldo awal periode selanjutnya. Nantinya akan terbentuklah saldo yang baru untuk digunakan keperluan operasional dan administratif perusahaan.

Tips dalam Melakukan Tutup Buku

  • Merapikan Data Transaksi dalam Jurnal Penyesuaian 

Jurnal penyesuaian merupakan bagian lain daripada aktivitas Akuntansi. Jurnal ini dimaksudkan untuk melakukan penyesuaian dari transaksi yang telah terjadi. Ada beberapa akun yang perlu di-posting dalam jurnal ini, yakni;

  • Transaksi pendapatan, baik yang masih ditangguhkan atau yang belum ditagih.
  • Harga Pokok Penjualan (HPP) serta Aset Persediaan.
  • Beban yang masih harus dibayarkan atau yang telah dibayar di muka.
  • Mengevaluasi Transaksi dalam Laporan Keuangan

Mengingat transaksi perusahaan bisa sangat kompleks, maka perlu dilakukan evaluasi secara berkala. Evaluasi ini diperlukan untuk memudahkan proses tutup buku. Hal utama yang perlu menjadi perhatian adalah tentang kesesuaian dengan anggaran awal dengan realisasi anggaran yang digunakan.

Dengan mencocokkan antara anggaran awal dengan anggaran yang terealisasi, maka Sobat bisa dengan mudah mengetahui apabila terjadi kesalahan pencatatan, penyimpangan, maupun terdapat akun-akun yang hilang atau terselip.

  • Menetapkan Waktu Tutup Buku

Terdapat dua waktu yang biasanya dipilih, yakni akhir bulan atau akhir tahun. Proses ini penting untuk ditaati supaya tidak terjadi kesalahan, maupun tumpang tindih pencatatan. Jadi ketika sudah disepakati untuk melakukan tutup buku, maka transaksi yang terjadi setelahnya harus dicatat dalam pembukuan periode selanjutnya.

 

Nah, itu dia informasi seputar “Tutup Buku”, semoga dapat menambahkan pengetahuan dan wawasan kalian ya Sobat. 

Jika Sobat ingin mencari informasi lainnya terkait UMKM, perpajakan, dan berita terkini, silahkan kunjungi website kami di Sobat Buku dan Sobat Pajak, atau melalui media sosial kami di Instragram dan Facebook.

Article is not found
Article is not found