Tertarik Terjun Dalam UMKM Minuman, Simak Caranya!

Sobat Pajak | 2022-25-11 17:24:19 | a year ago
article-sobat-pajak

Indonesia - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan di tengah situasi pandemi Covid-19. Kini, seiring dengan makin meredanya situasi pandemi Covid-19, makin banyak pula UMKM bermunculan di pasar, di antaranya adalah produk minuman serbuk.

Produk yang sering dikenal sebagai Fungsional Food ini semakin populer, bukan hanya karena menyegarkan, tetapi juga menawarkan manfaat dari kandungan di dalamnya. Potensi ini pun dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM, dengan membuat produk minuman Fungsional dengan formula dalam racikan sebagai pembeda dan nilai plus.

Hanya saja, banyak produk yang beredar masih belum memperhatikan aspek estetis dan keamanan pangan, mulai dari sisi kemasan hingga izin edar Badan Pengawan Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikasi Halal MUI.

Menurut Direktur Toga Food Nusantara Muhammad Farhan Maulana, perusahaan yang dikelolanya menawarkan solusi bagi para pelaku UMKM yang ingin memiliki bisnis Minuman Fungsional yang teruji, memiliki izin edar, halal, kemasan estetis, serta terjamin keamanan pangannya. Solusi yang ditawarkan Farhan itu populer dengan sebutan maklon.

Lebih lanjut, Farhan menjelaskan bahwa pelaku UMKM bisa memilih 2 (dua) jenis jasa maklon, yaitu rebranding dan custom. Rebranding menawarkan formula yang sudah dimiliki Toga Food. Namun, pelaku UMKM masih bisa menambahkan formula baru di dalamnya sesuai dengan strategi bisnis yang dirancang. Dalam kur un waktu kurang lebih satu bulan, pelaku UMKM sudah bisa memiliki produk sendiri tanpa harus investasi pabrik.

Kedua adalah custom. Pelaku UMKM membawa sendiri formulanya, kemudian akan dibuatkan produknya oleh pihak Farhan. Proses pembuatan produk custom ini melalui rangkaian riset, pemilihan bahan berkualitas, registrasi produk, uji laboratorium, sertifikasi halal, hingga produk siap untuk dijual. Waktu yang dibutuhkan pun lebih lama yakni sekitar enam bulan kerja.

Di samping itu, Farhan juga mengedapankan diskusi dengan kliennya, karena ia berharap jasa maklon yang dijalaninya bisa membantu para pelaku UMKM. Upaya yang dilakukan Farhan dan Toga Food dalam membantu UMKM patut diapresiasi. Berdasarkan laman Ditjen Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan RI, UMKM adalah salah satu pilar perkenomian nasional.

Kemudian, berdasarkan data Kementerian KUKM pada tahun 2020, jumlah UMKM sudah mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau setara Rp 8.573,89 triliun. UMKM juga berkontribusi dalam menyerap 97% dari total tenaga kerja Indonesia dan memiliki porsi investasi sebesar 60, 4%.

Maka dari itu, Indonesia sebenarnya memiliki potensi basis ekonomi yang kuat, karena jumlah UMKM yang sangat banyak dan daya serap tenaga kerja sangat besar. UMKM juga terbukti kuat dalam menghadapi krisis ekonomi, memiliki perputaran transaksi yang cepat, menggunakan produksi domestik, dan memahami kebutuhan primer masyarakat.

Article is not found
Article is not found