Memahami 10 Prinsip Ekonomi

Johan Budi | 2022-24-06 15:05:31 | 2 years ago
article-sobat-pajak

Indonesia - Prinsip ekonomi menjadi panduan dalam kegiatan ekonomi mengacu pada upaya memperoleh perbandingan rasional antara usaha yang dikeluarkan dan hasil yang didapatkan. Secara sederhana, setiap orang ingin memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan usaha yang dikeluarkan seminimal mungkin. Oleh sebab itu, muncul prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam prinsip ekonomi, dijelaskan bahwa tidak ada yang gartis. Setiap barang atau jasa membutuhkan timbal balik, seperti membayar atau melakukan sesuatu. Prinsip ekonomi tentunya berlaku pada semua jenis kegiatan ekonomi.

10 Prinsip Ekonomi

Berdasarkan buku Principles of Economics (1989) yang dibuat oleh Gregory Mankiw, terdapat 10 prinsip ekonomi. Gregory Mankiw itu sendiri merupakan seorang ahli ekonomi Makro yang berasal dari Amerika dan dosen ekonomi di Universitas Harvard. Berikut 10 prinsip ekonomi tersebut:

  1. Setiap Orang akan mengalami trade off

Trade-off merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas suatu aspek dengan mengurangi kualitas dari aspek lainnya.

Contoh dari kegiatan trade-off, perusahaan memberikan bonus kepada karyawan. Di satu sisi, bonus akan membuat pengeluaran perusahaan semakin besar, namun di sisi lain dengan adanya bonus produktivitas dan semangat karyawan dapat meningkat.

  1. Pengorbanan biaya untuk mendapatkan sesuatu (opportunity cost)

Opportunity cost adalah pengorbanan yang dilakukan untuk memilih satu tindakan dan melepaskan kesempatan lainnya. Pengorbanan ini tidaklah selalu berupa uang, namun bisa berupa waktu, tenaga, kesempatan, dan lain-lain. Berbeda dengan trade-off, opportunity cost muncul bila pilihan tersebut terbatas karena adanya kesempatan.

Contohnya, Juan mempunyai uang sebanyak 8 juta rupiah yang ia dapat dari kerja keras, namun ia dihadapi dengan pilihan ingin mengikuti kelas kursus Bahasa Jepang atau pergi liburan dengan teman-temannya ke Korea. Juan memutuskan untuk mengikuti kelas kursus karena dapat menjadi investasi jangka panjang untuk dirinya.

  1. Berpikir rasional untuk mendapatkan keuntungan

Seseorang akan berpikir secara rasional dalam mencari keuntungan, walau harus membuat perubahan kecil namun dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini dikenal dengan perubahan marjinal, contohnya konsumen rela membayar lebih agar bisa mendapatkan nilai produk yang lebih.

  1. Reaksi terhadap insentif

Dengan adanya insentif, hal ini dapat merangsang seseorang untuk melakukan sesuatu. Insentif akan membuat seseorang menjadi lebih produktif, contohnya seseorang akan rela kerja lembur jika mendapatkan upah tambahan.

  1. Kegiatan perdagangan yang menguntungkan semua pihak

Setiap pelaku usaha tentu menemui persaingan usaha. Namun dengan menjalin kerjasama, bisa saja menguntungkan semua pihak, contohnya negara Indonesia menjalin kerjasama dengan negara China, dimana negara Indonesia menyediakan sumber daya alam sedangkan negara China menyediakan teknologi.

  1. Pasar menjadi tempat terjadinya kegiatan ekonomi

Pasar menjadi tempat dimana terjadinya interaksi antara penjual dengan pembeli dimana pasar dapat menciptakan harga.

  1. Pemerintah mempunyai peran terhadap pasar

Dengan adanya campur tangan dari pemerintah dalam mengelola pasar, aktivitas perdagangan akan memiliki batas dan regulasi. Walau begitu, pemerintah memiliki peran penting dalam menjaga dan meningkatkan kondisi perekonomian pasar.

  1. Standar hidup bergantung pada kapasitas memproduksi barang

Semakin baik tingkat produksi suatu negara dalam menghasilkan barang atau jasa, maka semakin baik juga standar hidup di negara tersebut, sebagai contoh standar hidup di negara maju seperti Singapura lebih baik daripada negara berkembang.

  1. Kenaikan harga (inflasi) akan terjadi jika uang beredar terlalu banyak

Dalam dunia ekonomi, inflasi dapat terjadi. Inflasi adalah keadaan dimana jumlah uang yang beredar terlalu banyak yang dapat mengakibatkan kenaikan harga barang atau jasa.

  1. Trade-Off Jangka Pendek antara Pengangguran dan Inflasi

Masalah utama dalam perekonomian suatu negara adalah inflasi dan pengangguran. Terjadi hubungan terbalik antara inflasi dan pengangguran. Kebijakan yang dibuat untuk mengurangi inflasi akan meningkatkan angka pengangguran, begitu juga sebaliknya kebijakan untuk mengurangi pengangguran akan meningkatkan inflasi. Hubungan ini dikenal dengan kurva Philips. Hubungan antara pengangguran dan inflasi ini biasanya berlangsung sementara, namun akan terjadi terus menerus.

Dengan adanya prinsip ekonomi, prinsip tersebut menjadi pedoman yang dapat digunakan dalam menjalankan aktivitas ekonomi sehari-hari.

Article is not found
Article is not found