Beberapa Tips dalam Memulai Bisnis UMKM

Johan Budi | 2022-31-05 11:21:19 | 2 years ago
article-sobat-pajak

Indonesia - Pada dasarnya orang yang mendirikan UMKM tentunya bertujuan untuk mencari keuntungan. Tentu semua orang menginginkan bisnisnya sukses dan berjalan dengan baik, namun tentu tidak mudah untuk mewujudkannya, apalagi baru memulai bisnis. Diperlukan banyak pengorbanan untuk bisa mencapainya.

Teruntuk mereka yang belum pernah memulai bisnisnya sendiri, keputusan untuk membangun usaha tentu membuat kewalahan karena banyak hal yang harus dipelajari. Jika mereka salah mengambil keputusan, bisa saja peluang bisnis mereka tidak dapat berkembang, melainkan bisa mengakibatkan usaha mereka bangkrut. Oleh karena itu, sebelum memulai bisnis, diperlukan membuat perencanaan yang matang agar usaha yang dijalani terstruktur dan terarah. Berikut beberapa tips dalam memulai bisnis UMKM.

Tips Memulai Bisnis UMKM

  1. Validasi Ide

Sebelum memulai bisnis, kita perlu melakukan validasi ide. Validasi ide adalah proses pengujian bisnis sebelum meluncurkan suatu bisnis, produk, layanan, dan sebagainya. Validasi ide bisa dikatakan sebagai proses penelitian untuk menguji ide suatu bisnis ataupun produk sebelum diluncurkan ke publik. Validasi ide bisa dilakukan dengan melakukan survei, wawancara, atau riset online agar bisa mendapatkan hasil yang terbaik

  1. Melakukan Riset Pasar

Setelah melakukan validasi ide, pemilik bisnis perlu melakukan riset pasar. Riset pasar penting untuk dilakukan sebelum ingin memulai bisnis agar usaha yang dijalankan bisa berjalan dalam waktu jangka panjang. Perlu diingat riset pasar yang dilakukan harus sejalan dengan bisnis yang akan dijalankan agar kita bisa mempunyai gambaran seperti apa keadaan bisnisnya dan perkembangan pasarnya.

  1. Menerapkan Sistem Manajemen

Manajemen adalah proses pengorganisasian dan pengarahan para anggota organisasi dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dalam organisasi seefektif dan seefisien mungkin. Sistem manajemen tidak hanya pada sumber daya dalam bisnis, namun juga manajemen risiko. Manajemen risiko perlu juga dilakukan agar pemilik bisnis dapat mengidentifikasirisiko bisnis yang dijalankan dan dapat meminimalisir kemungkinan risiko yang ada.

  1. Membuat Strategi Pemasaran

Pemilik bisnis harus mengetahui bagaimana strategi pemasaran bisnis mereka agar produk yang dijualnya dapat dikenal di masyarakat dan dapat laku. Pemilik usaha harus menentukan target pasar, segmentasi pasarnya, beserta posisi produk di pasar tersebut. Cara yang paing mudah untuk melakukan pemasaran adalah dengan memanfaatkan platform media sosial atau marketplace.

  1. Membuat Inovasi Bisnis

Kreativitas dan berinovasi dalam berbisnis perlu diterapkan agar produk yang dijual bisa mengikuti trend pasar. Jika produk yang dijual tidak ada perkembangan atau perubahan tanpa mengikuti perkembangan zaman, tentu para pelanggan akan merasa bosan dan mencari produk lain.

  1. Berani Mengambil Risiko

Berani mengambil risiko menjadi salah satu kunci dalam memulai bisnis, dikarenakan tiap keputusan yang diambil dalam menjalankan bisnis, sudah pasti ada risiko yang harus ditanggung, baik itu risiko rugi, risiko kerusakan, risiko waktu, risiko bencana, dan lain-lainnya. Sebagai contoh, ketika pemilik usaha kehabisan modal untuk bisnisnya, dana pinjaman menjadi cara yang paling cepat untuk mendapatkan dana darurat. Dana pinjaman ini bisa saja menjadi risiko dimana pemilik usaha tidak bisa memenuhi kewajibannya untuk melunasi bunga pinjaman tersebut. Di sisi lain, jika penggunaannya tepat maka pemilik dapat melunasi pinjaman dan mendapatkan untung. Risiko sudah pasti akan menghantui para pemilik bisnis dalam menjalankan usahanya, karena itu manajemen risiko juga diperlukan dalam mengambil keputusan agar tidak salah langkah.

Article is not found
Article is not found