Langkah Mudah Melakukan Pembukuan

Jeven | 2021-24-09 19:03:25 | 3 years ago
article-sobat-pajak

Jakarta - Dalam sebuah bisnis yang dijalankan, penting untuk melakukan pencatatan atas hasil penjualan sehari-hari. Hal ini harus dilakukan karena pentingnya mencatat arus aliran kas pada sebuah usaha dan detail keuntungan yang diperoleh dapat diketahui oleh perintis usaha.

Maka dari itu, sebuah usaha perlu melakukan pembukuan, baik penjualan masih sedikit, lama kelamaan akan semakin meningkat sehingga jumlah transaksi yang dilakukan pun akan semakin banyak. Dengan mengabaikan pencatatan keuangan, banyak hal yang bisa terjadi mulai dari tertundanya proses usaha, kecurangan, bahkan kebangkrutan karena pemilik usaha tidak dapat mengambil kebijakan yang tepat.

Untuk membuat pembukuan, bisa dilakukan oleh pemilik usaha sendiri. Namun perusahaan besar biasanya akan meminta seorang akuntan profesional atau bagian keuangan untuk menuntaskan hal tersebut.

Berikut beberapa cara membuat catatan keuangan bagi UMKM yang baru memulai usaha:

1.  Membuat catatan pengeluaran

Pada awal memulai usaha, seorang pengusaha harus membuat catatan pengeluaran.

Pencatatan pengeluaran harus dipisah mulai dari pembelian bahan baku, gaji karyawan, dan biaya operasional. Dengan begitu pemilik usaha akan mengetahui berapa modal usaha yang sudah dikeluarkan.

2.  Catatan pemasukan

Selain pencatatan pengeluaran, tentunya pemasukan juga harus dicatat.

Catatan ini digunakan untuk menghitung pendapatan yang diperoleh, baik dari penjualan atau piutang yang berhasil dibayar. Disarankan untuk membuat catatan ini secara rutin supaya pemilik usaha dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang diperolehnya.

3.  Membuat buku kas utama

Buku kas utama menggabungkan transaksi antara buku kas pemasukan dan pengeluaran.

Dengan menggabungkan keduanya, pemilih usaha dapat mengetahui secara detail keuntungan ataupun kerugian perusahaan. Sedangkan dalam UMKM, buku ini berperan dalam membuat perencanaan seperti cadangan kas darurat.

4.  Membuat buku stok barang

Buku stok barang digunakan saat terjadi penjualan barang, seorang pemilik usaha dapat memastikan ketersediaan produk dan pada akhir periode sebaiknya tidak terlalu banyak stok yang menumpuk sehingga tidak menyebabkan kerugian.

Pencatatan stok dilakukan secara rutin apabila ada barang keluar masuk setiap hari. Tujuannya untuk menghindari kecurangan yang dilakukan oleh pegawai dan supplier.

5.  Catat inventaris barang

Pembukuan inventaris barang berisi catatan aset yang dimiliki oleh pemilik usaha untuk menunjang usaha tersebut.

Setia pada barang inventaris yang dibeli, perlu dicatat dalam buku pengeluaran kas. Manfaat lain dari pembukuan inventaris adalah mempermudah pengawasan aset dan mencegah agar barang tidak mudah hilang.

6.  Buku Laba Rugi

Pencatatan laba rugi digunakan untuk mencatat pendapatan dan beban perusahaan dalam suatu periode. Pencatatan ini dilakukan supaya pemilik perusahaan mengetahui apakah sedang mengalami kerugian atau keuntungan.

Selain itu buku laba rugi juga dapat memberikan informasi jumlah pajak yang harus dibayarkan, jumlah modal yang sudah terpakai, sisa modal, serta jumlah utang.

Pembukuan yang lengkap dan terperinci dapat menjadi alat analisis terhadap kinerja bisnis yang dijalankan. Hasil dari analisis ini nantinya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan serta pengembangan bisnis selanjutnya.

Article is not found
Article is not found